MATAHARI MEMBUKUKAN PENJUALAN KOTOR Rp 2,4 TRILIUN MESKIPUN KASUS OMICRON MENCAPAI PUNCAK DI FEBRUARI 2022

MATAHARI MEMBUKUKAN PENJUALAN KOTOR Rp 2,4 TRILIUN MESKIPUN KASUS OMICRON MENCAPAI PUNCAK DI FEBRUARI 2022

Highlights :

 

  • Performa Q1 2022 yang kuat dengan Penjualan Kotor Q1 2022 sebesar Rp 2,4 Triliun dan SSSG 18,6% meskipun kasus Omicron memuncak pada Februari 2022
  • Margin kotor Q1 2022 mencapai 35,5% vs 33,3% di Q1 2021
  • EBITDA sebesar Rp 251 Miliar vs Rp 14 Miliar di Q1 2021
  • Laba Bersih mencapai Rp 145 Miliar vs Rugi Bersih Rp (95) Miliar di Q1 2021
  • Perluasan gerai semakin cepat dijalankan, dengan pembukaan Plaza Ambarrukmo Jogjakarta pada akhir Maret, diikuti oleh Mal Taman Anggrek Jakarta pada pertengahan April, dengan konsep gerai baru dan hasil perdagangan yang lebih tinggi dari ekspektasi.
  • Dividen final Rp 250/saham setahun penuh telah disetujui oleh RUPS, akan dibayarkan pada 28 April, selain dividen Interim Rp 100/saham yang dibayarkan pada Desember 2021. Manajemen merekomendasikan pembayaran dividen Rp 500/saham untuk FY 2022 (akan dibagikan dalam 2 interim Rp 125/saham dan final Rp 250/saham), yang akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah Perseroan
  • Panduan perkiraan EBITDA Rp 2 Triliun akan ditinjau untuk dinaikkan pada periode komunikasi Hasil Q2
  • RUPSLB akan diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2022 untuk meminta persetujuan pembatalan saham treasuri dan program pembelian kembali saham jangka panjang

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”; kode saham: “LPPF”) melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 2,4 Triliun untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2022, 16% di atas periode yang sama tahun 2021.

Penjualan yang kuat menghasilkan EBITDA sebesar Rp 251 Miliar pada Q1 2022 dibandingkan dengan Rp 14 Miliar pada Q1 2021, dan laba bersih sebesar Rp 145 Miliar pada Q1 2022 dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar IDR (95) Miliar pada Q1 2021. Perseroan memiliki kinerja Q1 2022 yang kuat meskipun kasus Omicron mencapai puncaknya pada Februari 2022.

Ekspansi gerai semakin cepat, dengan pembukaan Plaza Ambarrukmo Jogjakarta pada akhir Maret diikuti oleh Mal Taman Anggrek Jakarta pada pertengahan April, dengan konsep gerai baru dan hasil perdagangan yang melampaui harapan. Penambahan kedua gerai baru ini menjadikan total gerai menjadi 140 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia. Matahari berencana membuka minimal 10 gerai pada tahun 2022. Pengembangan konsep format baru diterima dengan baik oleh pelanggan, dan Perseroan juga telah menyelesaikan format gerai baru di Supermal Karawaci Tangerang.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 5 April 2022 telah menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 250 per saham yang akan dibayarkan pada tanggal 28 April 2022, di samping dividen interim sebesar Rp 100 per saham yang dibayarkan pada tanggal 2 Desember 2021. Dengan visibilitas pemulihan yang lebih jelas dan neraca dan arus kas yang kuat, Manajemen Perseroan merekomendasikan pembayaran dividen sebesar Rp 500/saham untuk tahun 2022 (dibagikan dalam 2 interim Rp 125/saham dan final Rp 250/saham), yang akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah Perseroan.

Matahari berencana untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 6 Juni 2022, untuk meminta persetujuan pembatalan saham treasuri dan mendapatkan mandate untuk program pembelian kembali saham berjangka lebih panjang untuk periode 6 Juni 2022 – 5 Desember 2023. Selain itu, Perseroan juga merencanakan untuk memperbarui pembelian kembali saham yang saat ini berlangsung menjadi berakhir pada tanggal 3 Juni 2022.

Terry O'Connor, Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari mengatakan, “Kami memiliki kinerja Q1 yang kuat meskipun varian Omicron memuncak pada bulan Februari. Normalisasi jam operasional ritel dan penghapusan sebagian besar pembatasan juga membantu kondisi perdagangan ke depan. Barang dagangan baru dan praktik merchandising kami mendukung pencapaian produktivitas penjualan dan margin, dan momentum pemulihan yang kuat meningkatkan kemampuan kami untuk berinvestasi di gerai, teknologi, dan pemasaran untuk menciptakan siklus yang baik. Kami terus berfokus pada keunggulan operasional, eksekusi strategi, dan pengeluaran secara cermat untuk mendorong hasil yang unggul. Panduan perkiraan manajemen atas EBITDA saat ini adalah Rp 2 Triliun dan akan ditinjau kembali untuk dinaikkan selama periode komunikasi Hasil Q2. Kami berterima kasih kepada rekan kerja kami yang telah bekerja keras dan penuh semangat atas semua kontribusi berkesinambungan mereka demi kemajuan kami yang kuat.”