Mulai November 2021, manajemen memutuskan bahwa rasio pembayaran dividen minimum sebesar 50% dari laba bersih tahunan, kecuali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyatakan lain tergantung pada berbagai pertimbangan.

Sejak Agustus 2022, pendekatan Perusahaan adalah siklus pembayaran dividen penuh setahun karena kompleksitas dalam mengelola posisi ekuitasnya.

Keputusan Dewan Komisaris untuk menyatakan dividen didasarkan pada beberapa faktor, termasuk jumlah laba bersih Perusahaan, ekuitas, ketersediaan cadangan, pembatasan kontraktual, kebutuhan modal kerja, dan kebutuhan pengeluaran modal untuk periode yang bersangkutan, serta prospek Perusahaan.